Gempa Jogja setaun yang lalu, barangkali sudah kita lupakan. Satu tahun sudah lewat, dan otak kita pastilah sudah penuh dengan hal-hal lain yang penting maupun gak penting. Betapa mudahnya kita lupa.
Tepat setaun sudah, dan saya cuma bisa berharap, semoga kita tak temasuk mereka yang amnesia. Semoga kita selalu mengingat bencana mengerikan yang masih menyisakan derita, bahkan sampai hari ini. Kita, barangkali tak bisa benar-benar merasakan kepedihan seperti yang mereka rasakan, karena kita tak ada di sana saat gempa itu terjadi, meluluhlantakkan nyaris seluruh kota Jogja dan kota-kota lain di sekitarnya.
Setidaknya mari kita lakukan sesuatu buat mereka yang hingga hari ini masih tinggal di tenda-tenda, buat anak-anak yang kehilangan buku-buku dan gedung sekolahnya. Supaya kita selalu ingat, bahwa saat alam murka, sungguh kita bukan siapa-siapa. Supaya kita tak lupa dan menjadi amnesia…..
Tepat setaun sudah, dan saya cuma bisa berharap, semoga kita tak temasuk mereka yang amnesia. Semoga kita selalu mengingat bencana mengerikan yang masih menyisakan derita, bahkan sampai hari ini. Kita, barangkali tak bisa benar-benar merasakan kepedihan seperti yang mereka rasakan, karena kita tak ada di sana saat gempa itu terjadi, meluluhlantakkan nyaris seluruh kota Jogja dan kota-kota lain di sekitarnya.
Setidaknya mari kita lakukan sesuatu buat mereka yang hingga hari ini masih tinggal di tenda-tenda, buat anak-anak yang kehilangan buku-buku dan gedung sekolahnya. Supaya kita selalu ingat, bahwa saat alam murka, sungguh kita bukan siapa-siapa. Supaya kita tak lupa dan menjadi amnesia…..
No comments:
Post a Comment