Nonton film ini di rumah...
waktu itu lage cari bahan-bahan buat training
Perempuan banget. Lambat. Tapi menarik.
Film dengan setting Amerika tahun 1953 diawali dengan kuliah pertama seorang dosen bernama Katherine Watson, a recent UCLA graduate hired to teach art history at the prestigious all-female Wellesley College...Luar biasanya mahasiswi disitu..Pinter semua!!
Si dosen ampe speechless menghadapi seluruh mahasiswi yang hadir sudah baca dan tau semua bahan yang akan diajarkan hari itu. Berikutnya Ms Watson harus extra effort untuk membuat pendekatan pengajar yang baru dan membuat cewe cewe pandai itu terkesan pada kelasnya.
Amerika saat itu, perempuan lebih memprioritaskan menikah lalu mengurus rumah tangga dibandingkan berkarir. Ms. Watson yang berstatus janda dan tidak mau berkomitmen pada relationship merasa frustasi pada kondisi ini.
Dia mengencourage mahasiswinya untuk punya mimpi dan keinginan berkarir seperti laki laki. Mereka pandai. Mereka mampu untuk itu..
Amerika saat itu, perempuan tetaplah perempuan.
Relationship dengan laki laki. Persahabatan dengan sesama perempuan.
Memilih kesempatan berkarir dan menikah. Persaingan.
Pastinya memicu konflik khas perempuan.
Penuh airmata dan emosional banget.. beberapa kalimat berkesan terucap..
“if you think you could change people..you’re lie to your self”
“the greatest pain is when the person you’re care about..just ingnore you..
“Statement yang paling “dalam” sih
“Look... Monalisa was smile….but look beyond the picture.. is she happy?"
Ugh!! Kalimat sederhana itu menyadarkan diriku bahwa sesuatu itu tidak lah selalu seperti kelihatannya. Look beyond the picture…even though we often cann’t find the answer…
Film lambat ini berakhir dengan pengunduran diri Ms Watson sebagai dosen untuk kemudian pindah ke Eropa. Mahasiswinya merasa kehilangan, Because Katherine had inspires her students to challenge the lives they are expected to lead...
Emang sih ini film perempuan banget. Lambat. Tapi percayalah, menarik…